Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pola Asuh Orang Tua yang Bikin Anak Rentan Jadi Korban Bully

  • Facebook
  • Twitter
  • Google+
Pembullyan, dalam arti peledekan atau bercanda saling ejek yang berlebihan, saat ini banyak terjadi pada anak-anak di sekolah, mulai dari jenjang paling rendah sampai paling tinggi sekalipun. Saling ejek itu sebenarnya hal yang lumrah dan wajar di kalangan anak-anak, namun ketika telah melampaui batas dan membuat anak yang diejek mentalnya down, maka itu sudah masuk kategori pembullyan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang anak mudah jadi korban bully teman-temannya. Selain karena faktor fisik seperti terlalu kurus atau gemuk, faktor psikis seperti sifat anak yang penakut, pemalu, atau mudah tersinggung juga kerap jadi penyebab anak jadi korban bully.


Di samping dua faktor di atas, ada satu lagi faktor yang turut berpotensi menyebabkan anak mudah jadi korban bully, yaitu pola pendidikan dan pengasuhan orang tua yang salah pada anak dalam lingkungan keluarga. Dengan kata lain, ada beberapa orang tipe orang tua yang tanpa sadar mereka menjadikan anaknya rentan jadi korban bully meskipun mereka di satu sisi tidak ingin anaknya dibully.

Orang tua yang terlalu sibuk bekerja


Orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan berktivitas di luar rumah maupun di rumah, membuat anak rentan jadi korban bully. Tipe orang tua seperti ini jamak kita temui di era modern seperti sekarang ini. Andaikan saja orang tua bisa lebih memperhatikan kondisi anak, maka anak tidak akan rentan jadi korban bully.

Seharusnya orang tua lebih cerdas lagi dalam mengatur porsi waktu antara untuk anak dengan kegiatan lain seperti urusan pekerjaan, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Jangan sampai anak merasa kurang perhatian dan haus akan kasih sayang dari orang tuanya sendiri, sebab jika hal ini terjadi efeknya sangat buruk untuk perkembangan psikologis anak.

Mengajarkan anak agar cuek terhadap bullyan


Ketika anak jadi korban bully, terkadang orang tua salah dalam memberikan solusi. Seharusnya orang tua bertanya secara detail tentang apa yang dialami anak, di mana periatiwa itu terjadi, kapan terjadinya, siapa yang melakukannya, dan kemudian memberikan cara bagaimana cara dan sikap terbaik menghadapinya.

Terlalu cepat ikut campur tanpa memahami pokok permasalahan


Terkadang orang tua terlalu ikut campur dalam kehidupan sosial anak.. Malsudnya, saling ejek dan candaan yang wajar anak-anak dengan teman-temannya kadang malah jadi masalah serius ketika orang tua tau dan menyikapinya secara berlebihan. Dengan kata lain, candaan bisa berubah jadi pembullyan yang serius karena sikap orang tua yang terlalu ikut campur dan berlebihan.

Sudah saatnya jadi orang tua yang cerdas dan bijaksana dalam menerapkan pola asuh kepada anak. Orang tua harus terus belajar bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak yang baik. Ingat, anak adalah amanah yang mana orang tua akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.